Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah, tentu semua orang sudah tau itu. Hal ini merupakan.tantangan yang nyata harus kuhadapi saat ini. Anakku yang terus bertumbuh besar memerlukan dukungan pendidikan yang paling utama ialah asuhan terbaik dariku sebagai seorang ibu.
Akhir-akhir ini, aku sedikit kewalahan menghadapi anakku yang aktif, tak hanya saat bermain saat mau tidur dan kelelahan pun mulutnya tak berhenti bicara tentang hal-hal yang ia ingin ketahui. Tentunya aku senang artinya anakku tumbuh normal di usianya yang baru 4 tahun. Tapi ada yang aku khawatirkan karena aku tak selalu bisa mendampingi putraku ini. Aku bekerja secara sift. Ada 2 sift. Sift pagi dari jam 10 sampai jam 6 dan sift siang dari jam 2 sampai jam 8. Siftnya terbilang mudah untuk dapat berbagi waktu dengan anak, ya sedikit beruntung tidak seperti ibu yang bekerja full di kantornya sehingga sulit sekali menemukan kebersamaan dengan anak.
Tapi terkadang pekerjaan yang tidak terlalu menyita waktu itu justru menyita pikiranku, dan tidak jarang juga aku kurang konsentrasi dalam mengasuh anak. Akibatnya aku hampir lalai karena banyak pikiran. Sedih kalau anakku jadi korban, jangan sampai. Bagaimana ya, agar aku bisa enjoy di rumah tanpa kepikiran terus masalah kerjaan. Sementara memilih melepas pekerjaan bukan keputusan yang baik untuk waktu sekarang. Artinya aku harus punya solusi yang baik. Ya itu dia, aku tidak boleh bosan diam di rumah. Mungkin itu yang membuat kepalaku mumet di rumah, belum lagi kalau anak mulai banyak tanya ini itu. Duh, saking terus-terusannya gak berhenti ngomong dan berpikir jawaban apa yang pantas buat anak bisa ngehang duluan kepalaku. Akibatnya jadi stress, padahal udah kewajiban aku memberikan asuhan juga jawaban yang baik pada anakku.
Nah, hari ini aku libur. Giliran anakku menyerang dengan daya imajinasi anak-anaknya yang bermain. Aku siap-siap aja capek ngomong. Tapi aku harus bisa dan berhasil membuat dia paham dengan apapun yang ingin ia ketahui tentang dunianya. Inilah tugas ibu dan aku harus enjoy. Makanya aku harus bisa membagi kepalaku jadi dua. Yang satu urusan kerja satunya urusan anak. Urusan kerja harus kusimpan di lemari dan saat di rumah adalah waktunya senang-senang sama si kecil.
Artinya aku harus bisa berperan dan jadi teman si kecil yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar