Selasa, 01 April 2014

Selepas perpisahan II ..

Baca dulu part I nya ya... :)

Ini lanjutannya...

Dia menatapku dalam-dalam,bukan dengan rasa cinta atau sayang, tetapi dengan perasaan bersalah. "Siapa perempuan itu?" Aku bertanya, mencoba menahan amarah dan kepedihan di dalam hatiku.

"Seseorang..... dan kau takkan
mengenalnya," sahutnya tenang, seolah- olah dengan tidak mengenal perempuan itu akan mengurangi sakit yang kurasakan.

Mata ini mencoba memandangnya, tetapi aku sadar yang bisa kulakukan adalah menatap lantai dan berharap air mata yang membendung tidak berjatuhan.

Bisa kurasakan dia perlahan bergeser mendekat, tangannya diletakkan di bahuku untuk menenangkanku. Cepat-cepat kutepis tangannya, tidak menginginkan bujukan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Perjalanan cintaku dengannya memang tak semudah yang dibayangkan, meski kami sempat lama berpisah. Rupanya ujian tak bosan menghampiri kami, setelah aku memaafkannya karena ia telah meninggalkanku sembilan tahun lamanya. Kini hadir wanita lain di rumah kami, dan siapa dia?

Tak dapat kutahan lagi tangisanku, hati ini menjerit.

"Dia istriku di masa lalu.."jawabannya membuatku mual dan ingin pingsan.

"Aku sudah bercerai dengannya, dia kemari hanya untuk.bersilaturahmi, itu saja."

"Silaturahmi dengan berpelukan mesra?"kataku di tengah tangisku yang makin menderas.

"Jangan salah sangka sayang.. dia kemari untuk urusan kami yang belum tuntas. Dia butuh tanda tanganku, dia akan menikah ..." Aku yang meringkuk dilantai tak dapat menolak pelukannya, aku begitu rapuh. "Tenanglah, dia sudah pergi dari hidupku, kini dia datang hanya untuk ucapkan selamat tinggal.."

Akupun memaafkannya lagi, untuk kesekian kali. Sekarang aku tahu mengapa ia dulu begitu lama meninggalkan aku, ternyata karena wanita itu. Dan kenapa tiba-tiba ia datang kembali dan menikahi aku? Benar, karena wanita itu telah pergi dari hidupnya.

Akhirnya sendiri kutelan segala tangisku, sudah terlalu pandai aku menyembunyikan rasa. Akupun ingin bahagia. Semoga tak ada kebohongan apapun lagi darinya.

Suamiku, aku hanya butuh kejujuranmu..
Sungguh jika aku tahu sebelumnya, mungkin tak akan kecewa seperti ini..

Aku sadar setiap orang punya masa lalu..

www.lovrinz.com

2 komentar: