Jika mendekati akhir bulan seperti ini, sudah biasa jika hampir semua keperluan di rumah habis. Mulai dari sabun cuci, sabun mandi, shampoo, juga alat-alat makeup pun mulai aku irit-irit. Ya, supaya cepet ketemu sama gajian dan bisa belanja lagi. Tapi bulan ini memang pemborosan sepertinya, karena keperluan tadi sudah habis sebelum waktunya. Ya, aku terpaksa deh belanja di swalayan deket rumah dengan harapan belanja seperlunya aja.
Dasar belanjanya yang terburu-buru, niatnya supaya gak lirik-lirik sama barang lain. Eh, malah salah ambil. Tadinya aku gak ngeh sih. Setelah kubayar dan dibawa pulang itu belanjaan aku cek satu persatu, masih gak ngerasa ada yang aneh.
Malamnya seperti biasa aku menghabiskan waktu beristirahat dengan kedua cintaku di rumah. Mereka gantian minta diperhatikan. Faiz yang minta dieluas-elus punggung sampai tidur,udah gitu Papi gak mau kalah minta ditarik-tarik rambutnya. Emang kebiasaan, tau aku ngantuk suamiku sengaja cari perhatian. Ada aja manjanya suamiku terlebih kalau Faiz sudah tidur. Niatnya malam ini aku pengen nulis ideku yang dari tadi siang sempet berseliweran di kepala, tapi apa boleh buat semakin malam suami terus-terus kasih sinyal. Bahaya kan kalau sinyalnya dianggurin bisa ngadat. Aku turuti segala kemauan suami malam ini dan karena memang kemauanku juga sih. Kebiasaan aku selalu bersembunyi di balik kemauannya hehe.. padahal sama-sama mau..
Terjadilah malam jum'at romantis yang ada cuma kita berdua, untuk sementara Faiz gak dianggap karena diungsikan dulu di kamar sebelah (bukan ke tetangga sebelah ya..)
Eng..Ing..Eng (sensor) dan terlelap dengan mimpi yang indah.
Terbangun karena alarm yang biasa bunyi pukul 4, kontan mataku merem melek karena masih ngerasa ngantuk.
Aku nyalakan kompor, masak air untuk mandi. Sengaja masak airnya pake panci yang besar supaya cukup untuk berdua.
Aku mandi duluan, sengaja tak aku bangunkan suamiku biar tak ada gangguan.
Aku nyalakan mesin air, suamiku terbangun, "jam berapa ini? Teriaknya.
"Jam 4 lebih, bangunlah cepat mandi." Jawabku.
Aku lanjutkan ritual mandiku pagi ini, menyiram-nyiramkan air dan kuambil botol shampo yang baru kubeli, sudah terbayang rasa segar dikepalaku nantinya. Kubasahi rambut yang ikal ini. Byurr ..tapi tak merasa dingin karena pakai air hangat kubuka tutup botol shampo itu kukeluarkan isinya. Tapi kok kental ya, lengket lagi. Merasa aneh, kemudian aku baca. Oh ternyata ini conditioner. Alahmaaakkk... Mandi wajib tanpa shampo gimana ini? Terlanjur dikelurian isinya, ya sudah aku gosok-gosokan dikepalaku saja. Siram air banyak-banyak tapi rasanya aneh karena tidak berbuasa. Aku ambil sabun cair, ya sudah keramas pakai sabun saja.
Alhasil, rambutku tetep lengket dan keras.
Mandi wajib dengan keramas asal-asalanpun beres, yang penting gak ketinggalan shalat subuh.
Saat suami hendak mandi, aku bilang shamponya gak ada. Dia bilang, "ya sudah, pakai sabun saja."
Enteng banget jawabnya. Ingin segera pagi, ke warung beli shampo dan mengulang mandi.
Saat beres solat subuh, suami memperhatikan wajahku, mungkin karena masih majang muka bete gara-gara shampo.
"kenapa masih kurang? Hayu lagi aja, mumpung Faiz masih bobo.." kalimat ini yang tak bisa dihindarkan tiap subuh menjelang pagi. Takut dilaknat malaikat makanya aku bilang, "hayu aja.."
Takut apa doyan ya? Gak taulah, yang penting suami senang..hihi..
Lupa deh bete gara-gara shamponya.
Hahaha...
hahahah, benar-benar.. aku pun biasa begitu *ngulang lagi, bukan gegara sampoo whwhwhwh
BalasHapuswah keduluan mbak Rina Rinz nih
BalasHapus