Saya melamun setiap hari, dulu saya bermimpi ingin menjadi penulis dengan visi dan misi yang dulu saya anggap kuat untuk diperjuangkan. Tapi semua itu seolah biasa saja sekarang, lantas apa mimpi saya selanjutnya. Apa saya harus menjadi orang yang kosong tanpa tujuan?
Selama berhenti menulis saya kehilangan gairah saya, semangat saya, teman teman seperjuangan saya, hubungan baik saya, lingkungan saya. Bahkan (hampir) pekerjaan saya. Walaupan tanpa mimpi itu saya lebih dapat menentukan langkah langkah di kehidupan nyata.
Saya hanya ingin menulis karena itu membuat saya semangat. Tapi menjadi penulis bukan impian saya lagi.
Saya sangat senang melihat orang mampu mewujudkan impian besarnya menjadi penulis. tapi tiap orang pasti akan menemukan jalannya. Saya rasa itu bukan jalan untuk saya.
Ibarat pendekar saya ingin hengkang dari dunia persilatan meskipun saya baru belajar di padepokan dan belum merasakan pertarungan yang sebenarnya. Tapi saya sadar diri, saya tidak akan mampu maka saya memilih menyelamatkan nyawa saya, hidup saya, dan sesuatu yang lebih berharga dan tak akan mudah tergantikan.
Mengenai Shilpa itu bukan lagi nama pena tapi jati diri saya, saya yang pernah terbuang di masa lalu (yang sampai saat ini masih menghantui)...
*nulis apaan ini ga jelas saya sayaan mulu.. :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar