Seringkali, kebanyakan dari kita mengurungkan niat untuk berbuat suatu perkara dengan alasan malu. Saya juga sering mengatakan alasan malu, padahal ada alasan lain yang enggan diutarakan jadinya saya tolak dengan alasan yang simpel yaitu "malu".
Tahukah kamu bahwa rasa malu itu wajib dimiliki oleh semua orang, karena hal itulah yang menjadikan diri kita dinamakan makhluk yang bermoral, adanya rasa malu menunjukan bahwa kita mengenal etika. Kita hidup tidak sendiri alias kita ini manusia yang tak dapat hidup terlepas dari lingkungan sosial. Tapi tahukah bahwa rasa malu itu dapat membawa pada hal yang positif dan negatif tergantung kita menseting rasa malu yang ada di mindset kita.
Untuk tahu apakah rasa malu yang kita miliki itu berdampak baik atau buruk, kita harus menelaah lebih dalam dan memilah mana rasa malu yang harus dienyahkan dan mana rasa malu yang harus di kembangkan.
Kita harus tahu dulu kapan dan mengapa rasa itu muncul? dan kita juga harus membedakan mana rasa malu dan mana rasa gengsi yang tidak perlu. Ingat bahwa malu bisa menjadi kunci sukses Contohnya ketika kita merasa malu menjadi manusia yang selalu tergantung pada orang lain, kita berusaha berjuang sekuat tenaga menjadi manusia yang lebih bermanfaat dan menekan rasa gengsi (malu yang negatif). Sering kali banyak orang yang menilai pekerjaan baik buruknya dengan gengsi, misalkan kita menilai bekerja sebagai tukang sampah adalah hal yang memalukan. atau bekerja menjadi pengasuh itu lebih melalukan dari pada menjadi perawat . Sesungguhnya pekerjaan yang baik, yang tidak mendatangkan malu itu bukan diciptakan dari seberapa besar penghasilannya, selama itu tidak merugikan orang lain dan tidak berbuah dosa tentu kita tidak harus merasa malu.
Zaman sekarang malu yang berkembang adalah malu yang negatif. Saya pun kadang merasa begitu..(harus ke bengkel hati ini mah...) pernah ga ngerasa malu karena pake hape jadul, baju lusuh, muka berminyak dll? Tapi apa sebenarnya itu perlu? ga usahlah melebay-lebaykan malu yang gak penting. Malu yang penting itu malu yang dapat merubah kita pada hal-hal yang baik. Misalkan kita malu menjadi pegawai yang dapet gaji buta, untuk itu kita harus berubah lebih produktif dalam pekerjaan yang insyaallah nantinya, rejeki kita yang diperoleh dari pekerjaan itu lebih barokah. Malu yang penting itu salah satunya adalah jadi orang cantik tapi dermawan sekali, lihat-lihatin bodynya secara gratisan, harusnya malu itu ada dalam situasi seperti ini. Ya malu yang positif wajib dikembangkan, tentunya bagi kita yang ingin selalu memperbaiki diri dan takut kehilangan arah dalam hidup. Begitupun malu yang negatif jangan dipelihara karena akan menggusur kita ke arah kemelaratan. Karena malu yang tidak pada tempatnya bisa berubah menjadi gengsi yang berlebihan dan menjuruskan kita pada gaya hidup yang hedonisme.
Tahukan kamu malu yang positif? So, jangan jadi orang yang gak tahu malu...
Ayo, semangat menuju kebaikan..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar