Kamis, 06 Maret 2014

Kekasih yang Sesungguhnya

Hatiku kabur, samar, menyempit dan hampir lenyap
Termakan prahara badai kehidupan yang kian hebat
Batinku pasrah
Ragaku telah menyerah

Bagaimana lagi  dapat kurindukan kasih
Semua menghilang saatku terpuruk
Cinta yang kubangunpun tak berdiri kokoh
Ikut terhanyut dalam aliran ombak menuju samudra
Tak ada lagu kehangatan yang dapat kudengar

Sepi, sunyi
Jiwaku mengkerut
Nafasku kering, aku hampir mati

Dalam kumpulan jiwa-jiwa yang terus meminta
Berikanlah aku pertolongan
Dengan segenap getir yang masih tersisa
Aku buang segala cinta
Cintaku yang buta pada semesta

Kusesali melupakan-Mu
Duhai Kasihku
Yang sungguh mengasihiku
Siang malam aku akan memuja-Mu
Syukurku atas segala rintihku yang selalu Kau dengar
Kau sembuhkan aku dari segala luka
Hentikan badai dan hujan
Dan kini diri-Mu hadirkan pelangi di hidupku

Terimakasih, Ya Allah
Engkaulah Maha kasih
Di atas segala jiwa yang mencinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar