Apa yang akan kamu jawab jika seseorang bertanya padamu, begini..
"APA YANG BISA KALIAN LAKUKAN DENGAN UANG 50 RIBU?"
Pastinya setiap orang akan menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda. Nah, jika pertanyaan itu tertuju padaku, aku sudah punya jawabannya.
Dengan uang 50ribu di tanganku sebenarnya aku bisa melakukan apa saja. Percaya gak?
Pertama akan aku gunakan uang itu untuk tabungan jangka panjangku, yaitu akan kubangun rumahku kelak di syurga.. kok bisa? harus mati dulu dong.. Tenang- tenang untuk ke syurga memang kita harus mati dulu, tapi itu urusan Yang di Atas.. Syurga itu kan adanya tidak hanya di akhirat, di duniapun yang namanya ketenangan dan ketentraman merupakan wujud dari kehidupan di syurga. Untuk itu aku akan sisihkan 10rb untuk sedikit beramal dalam pembangunan masjid di sekitar rumahku. okey jadinya tahap 1----> 10rb dimasukan ke dalam kencleng untuk pembangunan Masjid.
Dengan harapan akan timbul perasaan tentram dan damai, karena kita hidup tak hanya mementingkan duniawi saja.
Sisa uang kini tinggal 40 ribu, mau di kemanakan lagi?
Sebenarnya sejak dulu aku punya cita-cita yang belum terwujud yaitu punya sepeda motor sendiri. sehingga tidak perlu lagi nebeng suami atau minta jemput saat pulang kerja. Maka dari itu akan ku sisihkan lagi uang 10rb dan ditabung untuk DP motor. Pastinya butuh waktu yang cukup lama, tapi bukan hal yang mustahilkan jika dari uang 10 rb tiap harinya bisa terkumpul dan cita-citaku bisa terwujud.. Hehe, apalagi sekarang ada motor Yamaha terbaru yang keren abis, bikin aku ngiler dan gak sabar pengen punya. Iya .., YAMAHA dong, secara suamiku pun pakai Yamaha Mio.
Nah, sekarang ada lagi yang lebih baru. Ini dia, Yamaha Fino F1. Kereeen kan?
Wuiiih, Wuiiih ... Udah kebayang nanti naik motor sendiri. Walau sebenernya belum bisa bawa motor, hehe..
Duh jadi pengen cepet-cepet punya, 'kan bisa jalan-jalan, nganter sodara, mamah, anak, ponakan. Hayuu .., mau dianter kemana? Entar aku ajak. Tapi doa'in dulu ya, supaya rajin nabungnya biar cepet kekumpul nih DPnya. Plus lancar belajar motornya .., jadi lihay kayak Rossi .. Hihihi..
Ok, mimpinya udahan dulu. Sisa uang tinggal 30rb, mau diapain lagi?
Jangan bingung coy, ini 'kan Bandung uang 30rb 'tuh masih berharga buatku. Mau beli baju juga bisa, tinggal minta anter suami ke Pasar Gede Bage, Pastinya pake motor Yamaha, disana bisa milih-milih. Kalau pinter milih uang 30 rb bisa hasil baju-baju keren, ya walaupun bekas tapi okey lah.. masih cucoo..
Tapi kayaknya hari ini males deh buat beli baju, mending juga kuliner. Jangan ragu mau kuliner, di Bandung mah 30rb cukup banget buat makan sama minum. Ya, asal jangan masuk ke Resto aja, jelas gak akan cukup. Tapi kalau tempat kaki lima, jangan tanya di Bandung mah banyak banget kaki lima yang rasanya juara.
Nah tinggal pilih mau makan apa, cari deh keliling-keliling Bandung gak bakalan nyasar kalo soal makanan mah hampir semua rasanya mantap...
Pastinya dong aku gak bakalan nyasar, 'kan bawa GPS iya suamiku itu.. hehe..
Beruntungnya punya suami yang hapal jalan plus ditemani motor Yamaha Mio kesayangannya.
Apalagi kalo jadi punya Yamaha Fino F1 nya, pasti lebih seru. Bisa nambah muatan jadinya jalan-jalannya gak berduaan aja 'kan..
Duh, Mio moga kamu cepet dapet temennya ya.. Si Fino impianku mudah-mudahan kalian jodoh ya, bisa parkir di halaman rumahku.. Amiinn..
Nah, paling itu yang aku lakukan dengan uang 50rb tadi, intinya aku gunakan untuk menikmati hidup dan gak lupa buat masa depan di dunia juga akhirat.. (hehe.. lebay ga? uups..)
Yang pasti gunakan uang itu harus bermanfaat ya, jangan sampai menghambur-hamburkannya. Sayang 'kan dapet nya aja susah. Iya sekarang kerja dan bisa dapet lebih dari 50 rb. Tapi kita harus ingat tak semua orang mudah mendapatkan uang, untuk itu gunakan lah uangmu dengan bijak sehingga bermanfaat buat kita dan orang lain.
Buat yang masih penasaran sama Yamaha Fino F1 nya.. nih simak aja videonya http://www.youtube.com/watch?v=XdI1CHTM4Mw
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba www.kemanapunasyik.com
Kamis, 29 Mei 2014
Selasa, 27 Mei 2014
Cinta yang Kugantung
Cinta yang Kugantung
Oleh: Shilpa Yahya
Bulan separuh yang bernaung di balik awan, seperti
mengambarkan hatiku yang tinggal sisa. Menyepi dan kini sendiri. Masih tersisa
embun-embun bekas hujan tadi sore, udara masih terasa menusuk tulang dan daging,
demikian pula perasaanku.
Melihat pemandangan malam ini imajiku mengingat lagi masa
lalu. Hari-hari dimana dulu aku sempat bahagia dan bersama orang yang aku
cintai. Jauh di lubuk hatiku yang paling dalam, aku akan selalu cinta, sekarang
pun aku sedang bertahan dalam cinta.
Teng.. Teng.. Teng.. Oh, rupanya bunyi jam itu mengagetkan
aku. Telah habis waktu istirahat, secepatnya aku harus melupakan lamunan ini. Aku kembali pada tugas yang
biasa harus kulakukan. Sambil menunggu majikan datang dan meminta dibukakan
pagar, aku mengepel seluruh ruangan agar tampak rapih di matanya. Memang lelah,
tapi semua aku lakukan demi cinta yang (semoga saja) masih menungguku.
Bunyi deruan mesin mobil telah terdengar di depan rumah,
sudah dapat kutebak bunyi klakson akan menyusul beberapa detik lagi.
TID.. TID..
Benar saja majikkanku telah memberiku aba-aba agar kumemburu kedatangannya. Aku
senang karena lelahku hari ini akan segera berakhir, tentunya setelah
menyiapkan makan malam terlebih dahulu.
“Malam Jum, bagaimana hari ini .., apa kedua jagoanku
merepotkanmu?” Tanya nyonyaku dengan senyumnya yang dapat membuatku lupa pada
letihnya badan ini.
“Tidak terlalu nyonya, memang sudah biasa kalau Abang sama
Adik sering berantem dan main kejar-kejaran. “
Nyonya majikanku ini orangnya
baik, santun dan dia sangat berwibawa. Walaupun
seorang janda, dia amat disegani di kota ini. Suaminya dulu pernah
menjadi Pejabat. Sayangnya maut memisahkan mereka, tinggalah ia dengan kedua
buah hatinya kini disini ditemani olehku. Aku tidak merasa seperti pembantu,
karena Nyonya sangat menghargai dan menyayangiku. Aku memang bekerja keras di
rumah ini, itu semua aku lakukan semata untuk membalas segala kebaikannya. Aku
ingin sempurna dalam semua pekerjaanku. Aku berkonsentrasi untuk itu, walaupun
sebenarnya kulakukan untuk melupakan pikiranku tentang hal lain. Ya, untuk
meredam rindu pada kampung, rumah, dan suamiku.
**
“Ceraikan saja dia ..” Bisikan suara Ibu masih dapet
kudengar dengan jelas. Kuintip dari balik pintu, Mas Heru memasang wajah tak
enak.
“Tidak mungkin Bu, aku sangat mencintai Sinta .., dan tak
ada alasan aku untuk menceraikannya.”
“Alasan? Kamu saja yang menutup-nutipinya. Lihat sampai kini
istrimu itu belum juga bisa memberi Ibu cucu. Apa itu bukan alasan?" Suara Ibu
sekarang jelas terdengar olehku, aku tak sanggup menyaksikan lagi perbincangan
ini.
Kututup saja pintu kamar, berbalik dan menjatuhkan diri di atas kasur
menyembunyikan kepala dan pikiranku dalam bantal.
Ah, aku tak sanggup, lirih dalam hatiku tak dapat kutahan.
Aku kecewa pada diri yang tak sempurna ini. Tapi aku tak pantas begitu. Aku
hanya manusia. Tuhan, aku akan menerima apapun, asal masih bisa menjadi istri
Mas Heru.
“Putuskan sekarang, ibu tak mau lagi menunggu!” Suara Ibu
dapat menembus telingaku yang kututup rapat. Rupanya emosi Ibu memuncak,
mungkin Mas Heru menyampaikan kerelaannya untuk tak berketurunan denganku. Mas
Heru memang sangat mencintaiku, dia tak pernah menuntun anak dariku, apalagi
setelah tahu ada masalah dengan rahimku.
“Tidak Bu, aku tidak mau meninggalkan Sinta. Aku sangat
menyayanginya..”
“Bohong kamu, paling kamu hanya kasihan ‘kan padanya?
Sudahlah Her, menikah lagi saja, dengan begitu kamu bisa punya anak, Ibu ingin
cucu … Kamu pun tidak harus menceraikan Sinta. Kamu ‘kan bisa poligami?”
“Apalagi begitu, Aku tak akan tega.”
“Harus bagaimana lagi ‘sih, Ibu meminta padamu. Apa kamu
akan membiarkan Ibu meninggal tanpa pernah menimang cucu Ibu sendiri, Her ..,
darah dagingmu?”
“Sabar saja Bu, mungkin Allah sedang menguji rumah tangga
kami.”
“Ini sudah lebih dari sepuluh
tahun, mau menunggu sampai Ibu mati? Her, Ibu mau cucu..” Nampak Ibu sangat
emosi menghadapi mas Heru yang dingin menyikapi masalah ini.
Aku faham, mas Heru
tak ingin melukai aku. Maka tak pernah ia menyinggung masalah anak. Dia
menutupi keinginan terbesarnya itu demi perasaanku.
**
“Jaga kandungan kamu Sin, Cucu Ibu harus sehat ..”
“ Jangan khawatir, Bu .. Aku akan baik-baik saja."
Usia kandunganku 5 bulan saat itu, begitulah Ibu mertua
sangat menjaga keadaanku, memperhatikan dan masih menyayangiku, sebagai
menantunya.
Tapi semua itu sirna. Saat malam hari, tiba-tiba saja
kandunganku terasa sakit yang hebat. Ya, nyeri dan ngilu. Ku tak tahan menahan
rasa sakit ini. Hingga aku berteriak-teriak sehingga mengagetkan orang-orang
yang ada di rumah. Aku lantas dibawa ke dokter kandungan. Dokter menanganiku
dengan hati-hati karena Ibu tak henti menyuruh dokter segera menanganiku.
Rupanya Ibu sangat panik hingga berkata-kata tak jelas pada dokter.
“Ini cucu pertamaku, selamatkan dia Dok .., tolong …”
Aku tak mampu berkata-kata karena sakitnya. Apalagi setelah
di USG ternyata aku hamil di luar kandungan. Oh batinku tak kusa menahan cobaan
ini, padahal tak sebentar aku tunggu kehadiran janin di rahimku ini. Empat
tahun pernikahan aku baru bisa hamil. Dan ternyata harus diangkat karena janin
berada di luar kandungan.
“Demi keselamatan menantu Ibu, terpaksa janinnya harus
diangkat. Tak mungkin juga dipertahankan karena ini bukan hamil normal Bu,
menantu Ibu mengalami apa yang sering orang sebut sebagai hamil anggur.”
Aku tahu perasaan Ibu pasti lebih kecewa.
Selama seminggu aku dirawat dan
akhirnya boleh pulang. Wajah ibu masih terlihat murung dan tak banyak
berkata-kata padaku. Dia terus-terusan menangis apalagi di hadapan suamiku.
Batinku makin sakit. Tapi tidak semestinya Ia begitu, Apa ini memang mauku?
Semua ini cobaan, akupun tak mau, tapi tetap harus menerima. Sabarku terus
kupertahankan. Bukan hanya karena karena kehamilanku yang akhirnya sirna tapi
karena sikap Ibu yang berubah padaku.
**
Pernikahanku menginjak usia 10 tahun, masih saja masalah
anak menghantui hubunganku dengan mertuaku.
“Jangan Sinta, jangan pergi .. Apapun alasanmu jangan pernah
meninggalkan aku. Mohon mengerti, kulakukan semua karena ibu.” Pinta mas Heru
padaku untuk terakhir kalinya. Tapi tak dapat menolak hasratku untuk pergi
menjauh darinya. Bukan aku yang tak cinta lagi, tapi semua demi dia dan ibunya.
Akhirnya aku pergi dengan menyembunyikan tangisku di
hadapannya. Pergi menjauh dengan bayang kebahagiaannya dengan wanita lain--wanita
pilihan kedua orang tuanya—yang membuatku sakit . Tapi kami tak pernah resmi
bercerai. Tak pernah aku pinta cerai darinya, juga demikian ia padaku.
Kenapa aku harus pergi darinya, sedang aku masih cinta dan
selamanya akan selalu cinta?Jawabannya adalah Suci. Kenapa Ibu harus memilih
suci untuk maduku?
Aku tak percaya, kedatangan suci malam itu telah merubah
kehidupanku dengan Mas Heru untuk selama-lamanya. Sahabat lamaku itu singgah ke
rumah untuk menginap karena kemalaman saat ada tugas di daerahku. Tentu saja,
rumahku akan selalu terbuka untuknya. Dia adalah sahabat baikku.
“Silahkan saja Suci, tak usah malu .. Memang lebih baik kamu
menginap saja di rumahku, Suamiku tak akan apa-apa. Malah dia akan senang
karena aku jadi punya teman ngobrol. Aku
juga senang kamu mau berkunjung ke rumahku .. Sudah berapa lama juga ‘kan kita
tak jumpa?”
“iya Sin, terimakasih .., untung tadi aku ingat rumahmu dekat
sini. Tadi aku sempat bingung loh mau pulang ke mana. Jalanan sudah sepi, angkutan
umum pun sudah tak ada. Pas aku buka kontak hp masih ada nomer hpmu jadi tanpa
pikir panjang aku hubungi kamu. Beruntungnya kamu sama suamimu mau menjemput
aku .. Makasih ya ..” Saat itulah Ibu mulai menelisik dan mendengarkan
percakapanku dan sahabatku itu. Ibu memata-matai kami.
Suci itu cantik, baik, dan dia bukan bandingannya denganku.
Parasnya, tubuhnya juga gayanya yang memukau, dia itu seperti bidadari. Kenapa
dia belum punya jodoh juga? Itu yang membuat ibu tertarik. Nampaknya Ibu
diam-diam punya rencana.
Setelah Suci menginap di rumahku pada malam itu, Ibu sering
menanyakan tentangnya pada Mas Heru. Mas Heru jadi bertanya padaku, ya tentu Suci
‘kan temanku, pastinya Mas Heru dipaksa
ibu untuk kenal Suci lebih banyak.
Tak pernah aku pikirkan sejauh ini, rupanya rencana ibu
disambut oleh keluarga Suci. Mereka khawatir dengan anak gadisnya yang telah
berumur tiga puluh enam tahun itu akan sulit mendapatkan jodoh. Pinangan ibu
diterima. Aku tak dapat mencegahnya, Begitu juga Suci—sahabat terbaiku—terpaksa
menuruti kehendak orang tuanya. Mas Heru enggan berbicara padaku tentang ini,
karena memang percuma. Niat ibu tak
dapat dihalang-halangi lagi. Dan niatku untuk pergi sebaiknya segera aku
lakukan.
Aku lari dari Mas Heru, kepergianku secara baik-baik selalu
saja dihalanginya. Kulakukan ini bukan karena membencinya. Tapi aku tak sanggup
harus menahan rasa cemburu bila nanti Suci dan Mas Heru bersama. Lebih baik aku
yang mengalah.
Kudengar, setelah kepergianku selama 5 tahun Mas Heru telah
dikaruniai seorang putra. Karena itu aku memilih tetap begini, mencintainya
dari jauh. Hatiku pilu, tapi aku bahagia jika ia bahagia karena itu. Sedih
memang menjadi wanita seperti aku, mertuaku lelah menunggu keturunan dariku,
hingga memilih wanita lain untuk mendapatkan cucu. Aku tak pernah marah karena
aku merasa bukan wanita yang sempurna. Tapi aku tak pernah kuasa melihat wanita
yang harus mendampingi suamiku karena dia sahabat dekatku.
Aku pergi tak tentu arah, hampir tersesat di kota yang
sebelumnya tak pernah aku datangi. Semarang adalah tempatku sekarang. Tinggal
bersama keluarga yang menerimaku bekerja dan aku mengganti namaku menjadi
Jumirah. Aku lakukan agar Mas Heru tak pernah menemukan aku. Walau sebenarnya
ingin aku kembali padanya, tapi bagaimana dengan sahabatku? Menurut saudaraku
di kampung, mas Heru masih mencari keberadaanku bahkan Ia rela menceraikan Suci
untukku. Tapi aku tak mau menerima kabar ini, semuanya hanya akan membuatku
bingung. Biarlah aku mencintainya sebatas do’a dan dia menjadi suamiku selamanya. Sengaja aku menggantung cinta di hatiku
untuknya agar dia tak pernah meninggalkan Suci untukku.
----------------------------------000----------------------------------
Kamis, 22 Mei 2014
Awas dan waspadai penyakit mematikan ini!
Serial #5 TB dan HIV
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, penyakit ini lebih sering menyerang sistem saluran pernafasan meskipun dapat juga menyerang pada organ lain seperti otak, jantung, dan ginjal. TB merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat beresiko kematian bagi pederitanya. Penanganan TB harus dengan pengobatan yang seksama dan teratur karena infeksi bakteri berlangsung cepat dan sulit dikendalikan.
Mengapa TB sulit diobati? Hal ini terjadi karena pengobatan yang dilakukan memerlukan proses yang panjang hal ini yang menyebabkan penderita TB malas berobat dan berujung kematian. Penyakit TB sudah merupakan penyakit yang sangat serius, belum lagi jika penderita telah terinveksi HIV (atau merupakan ODHA). Hal ini merupakan tantangan ke depan bagi dinas kesehatan untuk mengobati dan menekan angka penderita ke dua penyakit ini.
Pada penderita HIV imunitas tubuh yang dimilikinya sangat lemah sehingga virus atau bakteri apapun yang hinggap di tubuhnya akan dengan mudah berkembang biak. Angka kematian ODHA yang paling tinggi diakibatkan karena bakteri TB. Seorang yang menderita HIV kemudian di tubuhnya berkembang TB maka akan lebih menderita dan tingkat kematiannya sangat tinggi.
Maka dari itu seorang yang menderita HIV harus lebih waspada pada TB. orang dengan HIV harus lebih sering memeriksakan kesehatannya dengan mengecek apakah dalam tubuhnya sudah bersarang bakteri TB? Hal ini wajib dilakukan karena jika kedua penyakit ini telah berkolaborasi akan sangat menyiksa bagi penderitanya bahkan akan berujung pada kematian.
Penderita HIV harus waspada pada penularan penyakit TB. Penyakit TB merupakan penyakit yang tersebar melalui udara. Waspadalah pada kedua jenis penyakit ini. Untuk itu kita perlu tahu bagaimana penyakit ini dapat ditularkan.
Penyakit Aids/HIV dapat ditularkan melalui:
1. Lewat cairan darah, baik itu transfusi darah yang telah tercemar virus HIV, penggunaan jarum suntik atau alat-alat kesehatan yang telah tercemar virus HIV dan masuk ke saluran darah.
2. Lewat cairan sperma atau vagina artinya dapat terjadi karena berhubungan seksual dengan penderita HIV.
3. Lewat air susu ibu. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh penderita HIV.
Penyakit HIV tidak akan ditularkan melalui:
1. Makan dan minum bersama atau pemakaian alat makan dan minum bersama.
2.Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, toilet, kolam renang.
3. Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
4. Lewat keringat atau gigitan nyamuk.
Penyakit TB merupakan penyakit yang menular lewat udara. Penderita TB aktif yang bersin, berbicara, atau bernyanyi dapat menyebabkan udara di sekitarnya mengandung bakteri TB yang dapat melayang layang di udara selama beberapa jam. Jika orang dengan sistem kekekebalan tubuh yang lemah menghirup udara seperti ini maka dia akan terjangkit TB.
TB tidak ditularkan melalui:
1. Sentuhan.
2. Berbagi makan dan minum.
3. Pengunaan fasilitas umum.
Penting bagi kita untuk menghindari penyakit di atas dan menjaga baik-baik kesehatan yang kita miliki. Untuk itu bagikanlah informasi penting ini bagi sahabat-sahabat dan keluarga tercinta.
Syukurilah kesehatan yang kita miliki dengan banyak-banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat dan menjauhi hal-hal yang kurang menyehatkan.
Semangat untuk selalu sehat!
Salam dari saya,
Shilpa Yahya
Selasa, 20 Mei 2014
Cetak fotomu di Pictalogi!
Hari gini hampir semua orang gabung di Sosial Media, facebook-lah, instagram, twitter, dll. Dan pastinya kesemuanya itu menampilkan foto-foto yang menarik.Di facebook saja, aku yang sudah gabung dari tahun 2009 mungkin ada seratusan foto lebih yang kuunggah. Mulai dari foto moment penting, liburan, hal-hal lucu, apapun deh pokoknya yang ingin kupublikasikan agar semua orang dapat kubagi cerita bahagiaku lewat foto itu.
Namanya juga Sosial Media, pastinya semua serba terbuka meskipun kita bisa mengatur keprivasian akun kita. Tapi bila kita mengunggah Foto sebaiknya kita memikirkan apakah foto tersebut pantas untuk dipublikasikan atau tidak. Jangan sampai ada unsur-unsur dari foto yang dapat memicu konflik atau membuat satu pihak sakit hati. Pastinya suka dong mejeng-mejeng di Sosmed? Kalau aku sih, kadang-kadang. Kalau pas datang narsisnya bawaannya pengen selfie-selfie ria habis itu share ke FB ataupun ke Instagram, seru- seruan aja sih..
Oh ya, dulu sebelum ada HP Camera, aku paling suka difoto habis gitu dicetak. Pastinya dong kucetak soalnya jaman dulu 'kan belum ada Camera Digital. Ah, yang namanya difoto itu langka banget. udah difoto terus 'gak dicetak? Duh, ga seru banget atuh.. gimana mau lihat hasilnya? Udah gitu'kan gak ada dokumentasinya buat kita. Jaman dulu 'tuh kalau foto-fotoan wajib dicuci cetak. Masih inget kan dulu foto 'tuh pake rol film. Hihi.. sekarang juga masih ada sih yang pake begituan. Cuma sekarang kita lebih mudah mendokumentasikan sesuatu. tinggal jepret-jepret aja, bisa pake HP, camera pocket, DSLR, Selfie pake WebCam pun bisa di Laptop.. hihi seru..ganjen-genjenan gitu jadinya.
Nah, sekarang foto-foto yang kuunggah di Sosmed malah bisa dicetak langsung loh ... Gampang banget, semua foto yang udah kita unggah di Sosial Media apapun bisa kita cetak di Pictalogi. Kadang-kadang kita perlu juga dong bukti fisik berupa foto? Makanya cetak aja foto banyak-banyak dengan Pictalogi. Kamu ga perlu dateng ke tempat cetak foto, cukup di rumah saja, foto kamu yang sudah diuggah di Instagram, facebook bisa kamu cetak. So, Cetak Foto Makin Mudah dengan Pictalogi ..
Hehe .., makin seru aja ya..
Buat kalian yang mau cetak foto ya ke Pictalogi aja .., follow nih twitternya!!
Langganan:
Postingan (Atom)