Jumat, 18 April 2014

Hujan..

Tetiba perjalananku terhenti
Aku diberondong ribuan rintik yang menusuk di baju dan jaketku
Dalam jiwa yang berteduh
Otakku seakan mengepul
Mungkin itu reaksi dari panas menuju dingin yang mendadak

Gelisah di ujung waktu yang terus berputar
Menggeser dinamika kerjaku, terhambat
Menunggu menjadi begitu membosankan
Oh hujan, inikah dirimu sekarang

Tak ada lagi kerinduan
Tak ada lagi harapan perjumpaan
Kusudah menemukannya, hujan..

Kini aku berjuang mempertahankannya, maaf aku menolak hadirmu..
Aku hidup di dunia nyata,
Memang perlu angan dan cita
Aku melangkah dan menunggu perginya dirimu disini karena asa..

Bukan aku mengusirmu
Dan bukan aku melupakanmu..

Semuanya berbeda hujan, meski kau tak berubah padaku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar