Kamis, 20 Maret 2014

Dipeluk lagi

Hari ini bikin tegang, terlalu banyak fikiran. Kerjaan rumah, anak, ngurusin suami, kuliah suami, tugas-tugas kuliahnya belum lagi aku kerja juga jadi karyawan.

Dalam satu hari fikiranku terbagi oleh beberapa tema di atas.
Capek sih, ribet juga sih... Bikin semangat naik turun.

Satu hari aku gak bisa bagi waktu dan kerjaan dengan berbagai tema itu makin menumpuk seabrek. Dan apa yang terjadi kalau aku capek, ya pastinya sakit. Itulah kebiasaanku dari dulu, gampang sakit. 'Ririwit'

Rutinitas yang menuntut otakku selalu on itu adalah mengurus suami dan anak, keduanya sangat kritis. Membutuhkan perhatian yang utuh. Suamiku yang kerja sambil kuliah membutuhkan aku sebagai sekretarisnya dalam urusan rumah tangga dan kampus, anggap saja aku ini notulen, alarm, dan pastinya rental ngetik tugas (pokoknya tau beres). Itu kebiasaan buruk suamiku, jika ada tugas dan waktunya kepepet pasti diwariskan padaku, pandai sekali dia nyari alasan 'bagi-bagi ilmu biar istri ikut pinter'. Tapi emang bener juga sih gak kerasa karena sering ngerjain tugas kuliah suami, lumayan keserep juga ilmunya.. hehe..

Tapi ya itu kalo kerjaannya berbarengan dengan tugas kuliah, ngurus anak, masak, nyuci. Apa yang sering aku tunda? Adalah mencuci baju. Alhasil cucian numpuk. Dan baru bisa dicuci saat waktu libur kerja.

Saat libur kerja, pengennya tiduran tapi cucian yang numpuk mengacaukannya. Kerja rodilah aku selama beberapa waktu, setelah beres pastinya tumbeng. Maklumlah, nyucinya masih manual. Belum kebeli lagi mesin cuci lagi, yang lama rusak. Ya itulah yang selalu terjadi berulang-ulang.

Kerja, kerja, kerja dan sakit.

Sakit, sakit, sakit dan kembali kerja.

Tapi apa yang membuat aku tak bosan dengan rutinitas yang seperti ini.

Karena saat sakit, aku selalu ada di pelukannya.

Begitu sehingga segala sakit itu menjadi indah, dengan ada di pelukan suami selalu..

Hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar