Minggu, 23 Maret 2014

Cerita masa lalu: Bertemu Amih

Semakin hari semakin kurasakan keanehan pada jatidiriku. Si Nenek tua yang galak itu makin tak suka melihat tampangku, apa ada yang salah?

Dari dulu paling tak suka diajak ke Cirebon, apalagi harus berkunjung ke rumah Amih(begitu mereka memanggil Nenek itu). Semenit saja berada di rumahnya buatku tak betah.

"Mah, uih yu.." kataku, sambil menarik-narik baju mamah.

"Sakedap deui nya" jawabnya sambil asyik meneruskan ngobrolnya dengan Amih.

Dari obrolan ke duanya, kudengar mereka membicarakan masa lalu, masa kecil mama dan masa muda Amih. Akupun menyimpulkan bahwa ada kemungkinan mereka dulu pernah tinggal satu rumah.

Aku masih merengek ingin segera meninggalkan rumah itu. Rumahnya memang besar dan terbilang megah untuk ukuran desa kecil seperti ini, tapi pemiliknya terkesan angker. Aku takut.

"Hayu atuh, Mah..Urang jalan-jalan deui." Pintaku pada ibuku.

"Eh, nya ngke hela..arek kamana atuh bari na ge.."malah nenek itu yang menjawabku, aku tak berani melihat wajahnya karena matanya salalu melotot.

Aku lantas diam tak berani berkata lagi, makin bosan saja berada di rumahnya. Aku makin memikirkan kenapa orang tua ini galak sekali padaku? Apa dia tak punya cucu. Masa jarang ketemu, tapi selalu menanggapi aku dengan tidak ramah.

Akhirnya Mama pamit juga sama Amih. Legaa sekali hatiku, aku masih SD tapi sudah banyak fikiran dan terlalu sensifif. Bagaimana tidak, sejak aku datang ke Cirebon selalu saja ada wanita muda yang bicara begini, "iki anake kita.." sambil nunjukin aku ke orang-orang. Aku cuek saja karena tak mengerti. Tapi pernah aku tanya mamah itu apa artinya, mamah bilang artinya kamu anaknya, lantas aku bertanya kenapa wanita muda itu bilang aku ini anaknya? Mama malah bilang mungkin dia ingin punya anak seperti aku.

Aku tidak suka liburan di kota ini, walau ada paman yang selalu baik, tapi kutak suka orang-orang disini sangat  memperhatikanku dan mereka seperti membicarakan aku dengan bahasa yang tak aku mengerti.

"iki tah anake, uwis gede ya..tinggal ning Bandung..oh..oh.."

Semakin banyak percakapan mereka bikin aku puyeng dan bertanya-tanya, siapakah aku? Siapa Amih dan siapa wanita muda yang selalu pakai kebaya itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar